AL MAHABBAH ( 2 ) | Sunday, December 26, 2004
" Hendaklah kalian mencintai Allah karena Dia memelihara
kalian dengan ni'mat-ni'matNya. Dan cintailah aku de-
mi cintamu kepada Allah. Dan cintailah akhli rumahku
demi cintamu kepadaku. "
(H.R. At Tirmidzi, Al Hakim dari ibnu Abbas)
Ketika Hijrah, Rasulullah berjalan bersama abu bakar r.a,
berdua dalam pengejaran pembunuh bayaran kaum Quraish. Allah
menyelamatkan keduanya di gua Tsur. Ketika malam tiba, abu bakar
merobek pakaiannya untuk alas tidur Rasulullah. Maka Rasulullah
tertidur dengan pulas dalam pangkuan abu bakar. Meski terasa pe-
gal tak digerakkan juga badannya, khawatir mengganggu tidur Rasu-
lullah. Sampai kala jengking menyengat kakinya. Sengatannya
demikian perih dan mengucurkan darah segar pada kaki abu bakar,
namun tak juga digerakan badannya, sampai akhirnya abu bakar yang
kokoh, tegar, dan gagah mengucurkan air mata karena perihnya luka.
Rasulullah terbangun karena hangat air mata abu bakar menetes dan
membasahi badan beliau. Terkejutlah beliau manakala melihat kaki
yang terluka disengat kala jengking. Dengan izin Allah akhirnya
luka itu sembuh setelah diobati Rasulullah.
Seorang yang beriman sejak memproklamirkan bahwa tiada ilah
('yang dicintai') selain Allah dan Muhammad itu utusan Allah, maka
rasa cinta kepada Allah mengambil bentuk awal berupa rasa cinta
kepada Rasulullah. Mahabbaturrasul (cinta kepada rasul) ini berujud
"sami'na wa atha'ana" (dengar dan taat) pada perintah rasul,
berendah hati, mendahulukan, melindungi, dan kasih-sayang kepada beliau.
Generasi terbaik ummat ini mencontohkan betapa mahabbaturra-
sul bukan hanya terbatas pada salam dan salawat, namun juga mem-
bentengi Rasulullah dari mara bahaya dalam banyak peperangan,
tampil membela islam dari hinaan orang-orang yang suka meng-
hina serta celaan dari orang-orang yang suka mencela. Bagi mere-
ka mencintai Rasul bukan lagi sebuah perintah, tapi sesuatu yang
memang telah ada di dalam dada mereka, dalam merah darah mereka,
dalam setiap kebersamaan mereka bersama Rasulullah dan mengikuti
petunjuk-petunjuknya. Bagi mereka rasa cinta kepada Rasulullah
adalah hal yang otomatis setelah mereka mengakui islam dan mem-
baiatnya. Dan ini mewujud dalam pembuktian baik ketika periode
Makkah maupun Madinah.
Mahabbaturrasul muncul dari keikhlasan dan ketulusan syar'i,
rasa-sayang yang Allah tumbuhkan, yang tak dapat ditumbuhkan
manusia meski dibelanjakan seluruh kekayaan yang meliputi dunia.
Rasa sayang yang melebihi rasa sayang terhadap bapak-bapak, anak-
anak, saudara-saudara, istri-istri, kaum keluarga, harta kekayaan
yang diusahakan, perniagaan yang dikhawatiri kerugiannya, rumah-
rumah yang disukai. Bahkan rasa sayang yang melebihi rasa sayang
kepada diri sendiri.
Itulah mahabbaturrasul yang men-sibgha (mewarnai) hati abu bakar
r.a. Mendahulukan, melindungi, dan tak membangunkan tidur Rasulu-
llah, meski kakinya tersengat kala jengking yang berbisa. Rasa
cinta yang muncul karena iman dan islam diterima melalui peranta-
raan beliau. Karena melalui beliaulah jalan yang diridhai Allah
dapat dititi, karena perantaraannya lah difahami firman Allah Al
Qur'an.
Allahuma sholli ala Muhammad wa ala ali Muhammad, wa shalatu
wa salamu ala Rosulillah.
Hasbunallah wa ni'mal wakiil.
Wassalam,
abu zahra
------------
*************************
Created at 8:50 AM
*************************
|
|
welcome
hello
MENU
HOME
Cinta Ku
Cinta - Al- Qur'an & Hadist
Cinta - Artikel
Cinta - Berita
Cinta - Busana & Perkawinan
Cinta - Cerita
Cinta - Doa
Cinta - Kecantikan
Cinta - Kesehatan
Cinta - Liputan Khusus
Cinta - Masakan & Minuman
Cinta - Musik
Cinta - Muslimah
Cinta - Puisi
Cinta - Rukun Iman & Islam
Links
Archieve
May 2004[x] June 2004[x] December 2004[x] January 2005[x] April 2005[x] July 2005[x] August 2005[x] September 2005[x]
|
|