<body><script type="text/javascript"> function setAttributeOnload(object, attribute, val) { if(window.addEventListener) { window.addEventListener('load', function(){ object[attribute] = val; }, false); } else { window.attachEvent('onload', function(){ object[attribute] = val; }); } } </script> <div id="navbar-iframe-container"></div> <script type="text/javascript" src="https://apis.google.com/js/platform.js"></script> <script type="text/javascript"> gapi.load("gapi.iframes:gapi.iframes.style.bubble", function() { if (gapi.iframes && gapi.iframes.getContext) { gapi.iframes.getContext().openChild({ url: 'https://www.blogger.com/navbar/6973555?origin\x3dhttp://cinta-ku.blogspot.com', where: document.getElementById("navbar-iframe-container"), id: "navbar-iframe" }); } }); </script>
 
 

TA'ARUF dan KHITBAH | Sunday, December 19, 2004


Pada suatu hari di beranda sebuah kost-kost-an, ada empat orang akhwat yang terlibat diskusi. Cukup seru. Topik yang mereka bahas kali itu adalah ta`aruf dan khitbah. Hmmcukup menarik dan seru khan?
Apalagi kalau dilihat ekspresi dan celoteh-celoteh yang mereka lemparkan ke forum diskusi informal tersebut. Coba deh simak baik-baik diskusi mereka..
"Eh..gimana donk?!!" seru Akhwat "A", sambil mengibas-kibaskan jilbab birunya kepanasan.
"Apanya yang gimana?" Akhwat "B" balik bertanya.
"Ta`aruf itu tadi""Wait!! Wait!! Ntar dulu sodara-sodara!!" potong Akhwat "C" yang berlaga sebagi moderator.
"Apaan?" semua memandang Sang Moderator.
"Ok
ginihasil dari ta`aruf kan cuman ada dua kemungkinan, ditolak atau diterima. Nah kalo diterima itu kagak masalah tapi kalo ditolak? Gimana coba?
"Bukannya kita-kita yang bakalan mutusin ditolak apa diterima?"
"Yeee yah kagaklah yaa. Setelah ta`aruf tuuh pihak cowok juga berhak lho meng-cancel dan tidak berniat move on ke step khitbah"
"Eh iya yaaa. Nah kalo setelah ta`aruf ternyata ikhwannya nggak mau gimana donk kita?
"Waaah itu mah sangat fisik sekali donk alasannya"
"Yaah belon tentu lagi Neng. Bisa aja karena kagak nyambung kalo di ajak ngobrol atau nggak ngerasa nyaman misalnya atau alasan lain mungkin"
"Menolak karena alasan fisik juga dibolehin kok oleh agama, tul gak
Iya juga seeh tapi""Udah..udahNah sekarang kita diskusiin tentang kalo kita mengalami rejection ok? "Ok setuju"
"Kita mulai dengan pertanyaan.Apa yang kalian rasakan kalo misalnya hal ini terjadi pada kalian"
"Waahgimana yaaa. Kalo aku kayaknya bakalan down banget neeh""Gue bakalan ngerasa rejectedtertolak.."
"Rasa percaya diriku mungkin akan goyah"
"Trus lagi aku akan merasa unwanted"
"Ok..ok..kesimpulanperasaan-perasaan yang timbul yaitu kecewa, rejected, unwanted, rasa percaya diri yang goyahyah perasaan-perasaan negative-lah singkatnya. Nah sekarang gimana caranya untuk mengantisipasi perasaan-perasaan itu? Gimana caranya untuk memotifasi diri kita agar secepatnya recover dari perasaan-perasaan negative tersebut?
Any comment?"
"Gimana yaa Kita harus sabar kali yaa"
Yaaa jawaban klise!! Kita butuh jawaban yang kongkret!! KONGKRET!!! Yang ada treatnment-nya!!""Yah apa donk?"
Semua peserta diskusi termenung. Buntu. Tak ada yang bisa menjawab pertanyaan tersebut."Gimana kalo kita tanya aja sama Galileoeh maksudku ustad aja?"
"Yah setujusetuju
"Akurpikiranku juga dah buntu neh"Walhasil diskusi itu ditutup. Mereka pun bubar dengan masih mengantongi pertanyaan bagaimana caranya agar perasaan-perasaan negative tersebut tidak timbul atau minimal gimana caranya biar recover cepet.
Keesokan harinya mereka pun bertamu ke Guru mereka dan mulailah mereka mempertanyakan apa yang jadi masalah mereka kemarin.
"Nahbegitu ustad masalah yang ingin kami cari solusinya itu. Menurut ustad gimana?"Sang ustad tersenyum bijak sambil mengelus-elus jenggotnya yang sudah mulai memutih. Setelah membetulkan kacamatanya yang melorot, Sang Guru pun mulai bersuara begini bunyinya"Hmmm
sebelumnya saya ingin bertanya dulu. Apa kemungkinannya kalau kalian berta`aruf?"
"Yaah itu tadi.diterima atau ditolak"
"Apa kalian sadar sepenuhnya terhadap dua kemungkinan tadi jika kalian memutuskan untuk ta`aruf?"
"Yah kami sadar akan kemungkinan itu"
"Nahkalau begitu kenapa kalian harus kecewa?
Kalian pasti tahu dalam hidup ini semua yang kita lakukan pasti ada resikonya. Dan apapun resikonya, kalau kita berani memutuskan untuk berbuat kita juga harus berani menanggung akibatnya. Seburuk apapun itu"
"Tapi Us""HushUs apaan? Emangnya Us Us""Trus apaan donk? Stad? Khan lucu bunyinya..""Udaah ustad aja gitu"
"Iya deehUstad memangnya kita nggak boleh ngerasa kecewa?
Kan perasaan-perasaan itu seringnya muncul begitu saja tanpa diundang"
"Betul ustadyang jadi permasalahannya sekarang gimana caranya biar kita bisa recover cepat dari perasaan-perasaan negative itu"
"Yah saya tahu, sudah fitrahnya manusia kecewa ketika keinginannya tidak tercapai tapi yang perlu kalian ingat adalah jangan sampai kalian tenggelam dan diperbudak oleh perasaan kecewa dan perasaan negative lainnya yang kalian sebutkan tadi. Kalian harus bisa dengan bijak menyikapi permasalahan ini"
"Dengan cara apa Ustad?"
"Bersabar dan bertawakallah itu jawabannya"
"Naah khan ku bilang juga apaaa"
"Nnggh Ustad ada yang lebih dari sekedar sabar tidak? Maksud kami yang lebih kongkret begitu"
Sang Guru pun tersenyum pada murid-muridnya yang ngeyel-an itu.
"Sekarang saya ingin bertanya. Kalian tahu seberapa besar nilai sabar itu?"semuanya menggeleng tanda tidak tahu.
"Nilai sabar itu adalah setengah dari iman kita dan yang setengahnya lagi adalah syukur. Nah jika perasaan-perasaan negative tadi timbul dan berlarut-larut dan kalian tidak bisa bersabar ikhlas menerimanya, maka imannyalah yang perlu dipertanyakan"Dug!! Serasa dihantam dada mereka. Jawaban dari guru mereka kali ini serasa skak mat terhadap ke-ngeyelan mereka. Merekapun hanya diam.
"Sekarang coba sebutkan arti dari do`a istikharah yang selalu kalian panjatkan itu"
"Dengan Nama Allah Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang. Ya Allah hamba mohon agar Engkau memilihkan mana yang baik menurut Engkau ya Allah
Dan hamba memohon Engkau memberikan kepastian dengan ketentuan-Mu dan hamba memohon dengan kemurahan Tuhan yang Besar Agung. Karena sesungguhnya Tuhan yang berkuasa, sedang hamba tidak tahu dan Tuhan-lah yang maha tahu segala sesuatu yang masih tersembunyi"
"Ya Allah, jika Engkau mengetahui persoalan ini baik bagi hamba, dalam agama hamba dan dalam penghidupan hamba dan baik pula akibatnya bagi hamba maka berikanlah perkara ini bagi hamba dan mudahkanlah ia bagi hamba. Kemudian berikanlah keberkahan bagi hamba di dalamnya"
"Ya Allah, jika Engkau mengetahui bahwa sesungguhnya hal ini tidak baik bagi hamba dan penghidupan hamba, maka jauhkanlah hal ini dari pada hamba, dan jauhkanlah hamba daripadanya. Dan berilah kebaikan dimana saja hamba berada, kemudian jadikanlah hamba orang yang rela atas anugerah-Mu"
"Nahbukankah dalam do`a tadi kalian minta dipilihkan yang terbaik menurut Allah dan ketika Allah sudah memberi pilihan, memberi kalian keputusan, kenapa kalian malah menggugatnya? Kenapa kalian menjadi tidak ikhlas atas keputusan yang telah Allah berikan? Bukankah itu yang terbaik menurut Allah?""Jadipada dasarnya kalian haruslah mempersiapkan ruhiyah kalian dulu sebelum kalian majukalian harus siap mental untuk menghadapi segala kemungkitan yang akan terjadi..Jika sampai terjadi kekecewaan yang berlarut-larut itu tandanya ruhiyah kalian perlu dibenahiintrospeksilah diri kalian sendiridan berusahalah untuk memperbaiki diri kalian sendiri..jangan fokuskan diri kalian pada rasa sakit dan kecewa itukarena semuanya tidak akan merubah keadaan.."

Semua terdiam tanpa bisa berkomentar apa-apa. Tapi dalam hati mereka timbul perasaan-perasaan tak menentu. Hingga mereka meninggalkan rumah Sang Guru pun mereka tidak mengeluarkan sepatah katapun. Sibuk dengan fikiran masing-masing. Berbagai pertanyaan menghujami fikiran mereka. Bisakah mereka tetap tegar ketika menghadapi situasi yang seperti itu? Bisakah mereka pulih dan tidak terus berlarut-larud dalam berbagai perasaan negatif yang timbul akibat adanya rejection? Bisakah mereka memulihkan hatinya dengan segera? Meski ada setitik keraguan, tapi dalam hati mereka berjanji bahwa mereka harus kuat, harus bisa menghadapi dan menyikapi dengan bijak. Tidak boleh cengeng dan berlarut-larut dalam kekecewaan. Harus bisa bangkit dan berjalan dengan tegak kembali. Kalau bisa harus menghadapinya dengan tetap tersenyum!!

Harus seperti itu!! Itulah janji mereka.Waktu terus bergulir tanpa terasa. Dan kejadian itupun terjadi. Dimana salah satu dari akhwat tadi ta`aruf yang ia jalaninya tidak berlanjut hingga ke tahap khitbah karena suatu dan lain hal. Ternyata menghadapi kenyataan tak semudah dibayangkan sodara-sodara!!!Dan memang benar perasaan-perasaan negative kemudian muncul menghantam benteng iman yang dia usaha bangun selama ini. Mengikis kesabaran yang ia miliki. Sesaat dia tak tahu harus berbuat apa. Tak tahu harus bagai mana bersikap.

Di satu sisi hatinya mengingatkan bahwa dia harus tetap tegar, jangan cengeng, tetap tersenyum tapi di sisi lain dia merasa dia hanya perempuan yang lemah, manusia biasa dengan kekuatan yang terbatas. Ya Allah tidak bolehkah hamba kecewa? Tidak bolehkah hamba bersedih? Tak bolehkah hamba menangis? Begitu ratapan yang ia bawa dalam setiap sujudnya. Tak jarang pula pertanyaan "Kenapa" muncul difikirannya. Rasanya kalau bisa ia ingin berlari sejauh mungkin berlari dan bersembunyi. Tapi kemana? Untuk apa?
Berlari dari masalah bukanlah solusi yang terbaik.Akhirnya dengan tertatih dia mencoba bangkit dan berkaca. Ditariknya kedua sudut bibirnya.
Ayolahtersenyum!!!!!. Aku harus tersenyum!!tak boleh ada yang tahu kalau aku sedih!! Aku harus tersenyum!! Harus tetap bersikap biasa!! Aku harus bisa melalui ini!! Harus bisa!!!Hatinya sedang sakit, imannya sedang sakit. Bagai orang kelaparan, dia tertatih berjalan dari mesjid ke mesjid dari satu kajian ke kajian yang lain, demi sekedar menyantap tausiah dari guru-gurunya, entah berapa puluh buku ia baca, entah berapa ratus artikel dia baca, dia lebarkan telinganya, semua itu hanya karena ia ingin mengobati hatinya dengan benar, memulihkan imannya yang ternyata rapuh digerogoti rasa kecewa yang dalam.

Dia tahuini semua adalah jawaban dari istikharahnya selama ini. Ini yang terbaik yang diberikan Allah kepadanya. Dia harus bisa menerimanya dengan sabar. Mungkin Allah sedang memberitahu bahwa dia belum pantas untuk diamanahi menjadi seorang istri. Mungkin Allah tengah memberi kesempatan agar dia bisa lebih baik, lebih meningkatkan kualitas diri dia.(biar nantinya bergaining position dia lebih tinggi gituuu..) hingga dia bisa mendapatkan seorang suami yang lebih baik dari yang kemarenmungkin jika dia tetap memaksakan pernikahan itu terjadi..akan ada akibat buruk nantinya.

Mungkin..Seribu satu kemungkinan dia jejalkan dibenaknya. Kemungkinan positif tentunya. Yah itulah salah satu cara to keep her sanitytetap berhusnudzan kepada AllahSatu lagi..mungkin Allah sedang membisikinya "Save The Best For Lasthoney.." seperti judul lagu bule bilang. Yah Allah tengah menunda pertemuan dengan soulmate-nya...jika kepastian itu tiba...He`s all yours...He`ll be the best for you..Mencariitulah yang dia harus lakukan sekarang. In the right waytentunyadan menunggu dengan sabar dan tawakal hingga kepastian itu datang menghampirinya.Dia harus tetap terbang...mengepak sayap untuk beberapa lama lagi...siapa tahu...suatu saat kelak dia temui sebuah dahan yang cukup kokoh untuk menyangga dia, untuk ia jadikan rumah tempat meluruh lelah setelah sekian lama perjalanan....Dia tahu pasti..

there`s someone for each one of us...somewhere out there...there`s some one waiting for her...seeking for her...Biarkanlah aku disini..menanti yang hakiki..mendekati dan merengkuh diri..karena apa yang di suguhkan fajar esok hari masih berupa mimpibiarlah aku disini, membangun membentengi diri, dari biusan semua ilusiyang akan meyeretku tenggelam dalam kebahagiaan semu duniawi.

somewhere out there...beneath the pale moon light...someone thingking of me and loving me tonight...somewhere out there...someone saying a pray....(Yah...bukankah Tuhan...dimana kita mengadu adalah sama?)and we`ll find one another...in that big somewhere out there...and eventhough I know how very far apart we are...it make me think we`r wishing on the same bright star...and when the night wind start to sing a lonesome lullaby, it makes me think we`r sleeping underneath the same big sky...some where out there...if love can see us trough...than we will be together...somewhere out there...our dreams come true....(lilly ketjil)

groups.or.id/pipermail

*************************
Created at 1:08 PM
*************************

 
welcome


hello

MENU

HOME

Cinta Ku

Cinta - Al- Qur'an & Hadist

Cinta - Artikel

Cinta - Berita

Cinta - Busana & Perkawinan

Cinta - Cerita

Cinta - Doa

Cinta - Kecantikan

Cinta - Kesehatan

Cinta - Liputan Khusus

Cinta - Masakan & Minuman

Cinta - Musik

Cinta - Muslimah

Cinta - Puisi

Cinta - Rukun Iman & Islam

Links


Archieve

May 2004[x] June 2004[x] December 2004[x] January 2005[x] April 2005[x] July 2005[x] August 2005[x] September 2005[x]