<body><script type="text/javascript"> function setAttributeOnload(object, attribute, val) { if(window.addEventListener) { window.addEventListener('load', function(){ object[attribute] = val; }, false); } else { window.attachEvent('onload', function(){ object[attribute] = val; }); } } </script> <div id="navbar-iframe-container"></div> <script type="text/javascript" src="https://apis.google.com/js/platform.js"></script> <script type="text/javascript"> gapi.load("gapi.iframes:gapi.iframes.style.bubble", function() { if (gapi.iframes && gapi.iframes.getContext) { gapi.iframes.getContext().openChild({ url: 'https://www.blogger.com/navbar/6973555?origin\x3dhttp://cinta-ku.blogspot.com', where: document.getElementById("navbar-iframe-container"), id: "navbar-iframe" }); } }); </script>
 
 

TAHAPAN DAN PRIORITAS CINTA | Saturday, January 15, 2005


TAHAPAN DAN PRIORITAS CINTA
(Telaah At-Taubah:24)

Katakanlah: "Jika bapa-bapa, anak-anak, saudara-saudara,
isteri-isteri, kaum keluargamu, harta kekayaan yang kamu
usahakan, perniagaan yang kamu khawatiri kerugiannya, dan
rumah-rumah yang kamu sukai, adalah lebih kamu cintai
daripada ALlah dan RasulNya dan (dari) berjihad di jalanNya,
maka tunggulah sampai Allah mendatangkan keputusanNya." Dan
ALlah tidak memberi petunjuk pada faasiqiin. (QS, 9:24)

Ikhwan/akhwat, assalamualaikum,

Dalam menelaah dan memahami ayat ini ada baiknya kita lihat
pembahasan Ibnu Taimiyyah dalam bukunya: "Al'Ubudiyyah" (Pengab
dian). Dalam buku tersebut, Ibnu Taimiyyah menuliskan beberapa
tahapan cinta (marahilal-mahabah), atau lebih tepat dikatakan
fase-fase cinta.

Ibnu Taimiyyah - semoga ALlah ridha kepadanya - menjabarkan
fase-fase dan prioritas cinta tersebut secara rinci, sistematik
dan menarik. InsyaAllah ta'ala, dalam tulisan ini (yang merupakan
catatan kadaluwarsa' Pengajian Hamilton di akhir winter yang
lalu), akan saya ringkaskan lima fase cinta tersebut, yaitu:

1. Simpati (Muta'atif)

Menurut Ibnu Taimiyyah cinta tak akan tumbuh kalau tak
terdapat rasa simpati terhadap yang dicintai. Simpati, paling
sering, timbul pada pandangan terhadap penampilan fisik, sikap
dan juga pemikiran. Bila simpati telah ada, maka akan berlanjut
pada fase berikutnya. "Simpati" seseorang kepada ALlah, dapat
timbul karena ta'jub terhadap tanda-tanda kekuasaan, kekuatan dan
keperkasaan ALlah yang terdapat di semesta alam. Dengan kata
lain, cinta seorang hamba kepada ALlah dapat timbul setelah
menyadari dan meyakini keperkasaan ALlah setelah melihat tanda-
tanda kebesaranNya.

2. Curahan Hati (Ash Shabbabah)

Bila rasa simpati telah tertanggapi, maka seseorang akan
menjadikannya sebagai tempat untuk mencurahkan isi hati, tempat
mengeluarkan "uneg-uneg", sehingga menumbuhkan cinta sesungguh
nya. Dalam hubungan antar manusia, hal ini boleh dikatakan seba
gai saling menyatakan rasa cinta. Menurut Ibnu Taimiyyah, seorang
hamba dengan melihat ayat-ayat yang terhampar (al ayyatul kauniy
yah) di semesta ini, sebenarnya sudah cukup untuk dapat bersim
jut ke fase berikutnya dengan bertambahnya keseriusan yang dimi
liki untuk dapat lebih dekat kepada yang dicintainya (ALlah SWT)
serta menjadikannya curahan hati (dalam berdo'a). Rasa simpati
saja, tanpa keseriusan dan kesungguhan, mustahil dapat memberikan
hasil berupa rasa cinta.

3. Rindu (Asy Syauku)

Bila telah saling cinta, maka rasa rindu pasti timbul.
Apapun dan siapapun yang dicintai, pasti akan menimbulkan rasa
rindu. Orang yang rindu, tak jarang selalu teringat kepada yang
dirindui/dicintai, ingin selalu menyebut namanya, senang bila
terdengar nama yang dicintai dan sangat ingin segera bertemu.
Orang yang teramat sangat cintanya kepada ALlah SWT, juga akan
senantiasa rindu dan selalu ingat serta selalu ingin menyebut
namanya (dzikir), dan bergetar hatinya bila disebutkan ayat-
ayatNya (8:2)

4. Mesra (Al 'Isyqu)

Orang yang saling memendam rindu, bila kemudian bertemu akan
saling merasakan kemesraan. Di tingkat ini, kemesraan tidak
jarang akan melalaikan. Bila kemesraan telah mencapai tingkatan
yang melenakan, maka fase ini telah berubah ke fase berikutnya
yaitu pengabdian.

5. Pengabdian (Al 'Ubudiyyah)

Fase cinta berupa pengabdian hanyalah hak ALlah, bila seseo
rang mencintai sesuatu sampai ia lalai, berarti sesuatu yang
dicintai dan dimesrainya itu telah menjadi ilah-nya (Silakan
lihat catatan ceramah Bang Imad yang diposting oleh akh Achmad
Suntoro beberapa waktu lalu). Karenanya banyak manusia yang
menuhankan sesuatu selain ALlah.

Seorang muslim boleh-boleh saja mencintai manusia (orangtua,
anak, isteri/suami) atau harta kekayaan, perniagaan, rumah dan
lain lain, seperti yang disebutkan dalam ayat 9:24, TAPI kecin
taan tersebut tidak boleh melebihi kecintaannya kepada ALlah SWT,
RasulNya dan berjihad fisabiliLlah. Kecintaan kepada selain
ALlah, hanya bisa ditolerir sampai fase ke-empat yang tidak
sampai melalaikan, demikian menurut Ibnu Taimiyyah. Kenyataannya?
Fenomena yang ada di sekitar kita mengatakan lain! Banyak terja
di, cinta hamba kepada ALlah hanya setaraf simpati, sedang cinta
nya pada selain ALlah justru cinta seorang abdi. Ada pula hamba
yang kecintaannya kepada ALlah dan yang selain ALLah didudukkan
pada tingkat yang sama, yakni pengabdian. AudzubiLlahi min dzali
ka.

Dalam hal ini Muhammad bin Abdul Wahhab, murid Ibnu Taimiy
yah, dalam "Kitab Tauhid"-nya (yang tengah diposting secara
serial oleh akh Jazi Istiyanto) menyatakan bahwa menyamakan
kecintaan kita kepada ALlah dengan kecintaan kepada selain ALlah,
syirik besar hukumnya. Beliau menamakan syirik tersebut sebagai 
2:165.

Semoga kita termasuk mereka yang dapat memprioritaskan cinta
nya kepada ALlah Rabbul Jalil, kepada RasulNya dan kepada Al-
Islam; dan semoga kita terlindung dari perbuatan syirik.

Wassalamu'alaikum
Abu Akhyar

Reference:
[1] Ibnu Taimiyyah, "Al 'Ubudiyyah"
[2] Al Quran & Terjamahnya (Depag RI), 2:165 dan 9:24

*************************
Created at 4:50 AM
*************************

 
welcome


hello

MENU

HOME

Cinta Ku

Cinta - Al- Qur'an & Hadist

Cinta - Artikel

Cinta - Berita

Cinta - Busana & Perkawinan

Cinta - Cerita

Cinta - Doa

Cinta - Kecantikan

Cinta - Kesehatan

Cinta - Liputan Khusus

Cinta - Masakan & Minuman

Cinta - Musik

Cinta - Muslimah

Cinta - Puisi

Cinta - Rukun Iman & Islam

Links


Archieve

May 2004[x] June 2004[x] December 2004[x] January 2005[x] April 2005[x] July 2005[x] August 2005[x] September 2005[x]